Ir. Sudiyono
Istri yang paling setia

Oleh Az-zahratun Thahira

Kisah ini mungkin sudah pernah kita dengar, kisah seorang pengusaha
dengan keempat istrinya, di mana,
ternyata tidak semua istrinya itu setia,
hanya satu saja yang setia.

Ini kisah seorang pedagang kaya yang
memiliki 4 istri. Dia mencintai istri yang
keempat, dan menganugerahinya harta
dan kesenangan yang banyak. Sebab,
dialah yang tercantik diantara semua
istrinya. Maka ia selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya. Ia juga mencintai istrinya yang ketiga,
sangat bangga dan selalu
memperkenalkan wanita itu kepada
semua temannya. Namun, ia juga selalu
khawatir kalau istrinya ini akan lari
dengan pria lain. Begitu juga dengan istrinya yang kedua.
Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah
istri yang sabar dan pengertian.
Kapanpun mendapat masalah, ia selalu
meminta pertimbangan kepadanya.
Dialah tempat keluh kesah, selalu menolong dan mendampingi suaminya
melewati masa-masa sulitnya. Sama halnya dengan istrinya yang
pertama. Dia adalah pasangan yang
sangat setia. Selalu membawa perbaikan
bagi kehidupan keluarga. Merawat dan
mengatur semua kekayaan dan usaha
sang suami. Akan tetapi, sang pedagang tak begitu mencintainya. Walaupun sang
istri pertama ini begitu sayang
kepadanya, namun pedagang ini tak
begitu mempedulikannya. Suatu ketika sang pedagang jatuh sakit.
Ia menyadari, bahwa dirinya akan
segera meninggal. Terbayang semua
kehidupan indahnya, dan berkata
dalam hatinya, “ Saat ini, aku memiliki 4 istri. Namun saat aku meninggal, aku
akan sendiri. Betapa menyedihkan jika
aku harus hidup sendiri. ” Lalu ia meminta semua istrinya datang,
dan mulai bertanya pada istri
keempatnya, “ Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan
perhiasan yang indah. Nah, sekarang
aku akan mati, maukah engkau
mendampingiku dan menemaniku ?” Ia terdiam. “ Tentu saja tidak” , jawab istri keempatnya, dan pergi begitu saja
tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu
sangat menyakitkan hatinya. Seakan-
akan ada pisau yang terhunus dan
mengiris-iris hatinya. Pedagang yang sedih ini lalu bertanya
pada istri ketiga, “ Aku pun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan
berakhir. Maukah engkau ikut
denganku dan menemani akhir
hayatku ?
” Istrinya menjawab, “ Hidup begitu indah di sini. Aku akan menikah
lagi jika engkau mati ” . Sang pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini.
Badannya mulai merasa demam. Lalu ia bertanya kepada istri keduanya.
“ Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu
mau membantuku. Kini aku butuh sekali
pertolonganmu. Kalau aku mati,
maukah engkau ikut dan
mendampingiku? “ Sang istri keduanya menjawab dengan
pelan, “ Maafkan aku, ” ujarnya. “ Aku tidak bisa menolongmu kali ini. Aku
hanya bisa mengantarmu hingga ke
liang kubur saja. Nanti, akan kubuatkan
makam yang indah buatmu ” . Jawaban itu seperti kilat yang
menyambar. Sang pedagang kini
merasa putus asa. Tiba-tiba terdengar
sebuah suara, “ Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun
kau pergi. Aku tak akan
meninggalkanmu, aku akan setia
bersamamu.” Sang pedagang lalu menoleh ke samping dan mendapati istri
pertamanya di sana. Dia tampak begitu kurus. Badannya
tampak seperti orang kelaparan. Merasa
menyesal, sang pedagang lalu
bergumam, “ kalau saja aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu,
tak akan kubiarkan kau seperti ini,
istriku.

” ********* Sesungguhnya kita mempunyai 4 orang
istri dalam hidup ini.

Istri yang keempat, adalah TUBUH KITA. Seberapapun banyak waktu dan biaya
yang kita keluarkan untuk tubuh kita
supaya tampak indah dan gagah,
semuanya bakal hilang. Ia akan pergi
segera setelah kita meninggal. Tak ada
keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadapNya. Istri yang ketiga, adalah STATUS SOSIAL
DAN KEKAYAAN. Saat kita meninggal, semuanya akan
pergi kepada yang lain. Mereka akan
berpindah dan melupakan kita yang
pernah memilikinya.

Istri yang kedua, adalah KERABAT DAN
TEMAN-TEMAN. Seberapapun dekatnya hubungan kita
dengan mereka, mereka tak akan bisa
bersama kita selamanya. Hanya sampai
kuburlah mereka akan menemani kita.

Dan sesungguhnya, istri pertama adalah :

JIWA DAN AMAL. Mungkin kita sering mengabaikan dan
melupakannya demi kekayaan dan
kesenangn pribadi. Namun, sebenarnya
hanya jiwa dan amal sajalah yang
mampu untuk terus setia dan
mendampingi kemanapun kita melangkah. Hanya amal yang mampu
menolong di akhirat kelak. Sebelum terlambat, perlakukanlah jiwa
dan amal kita dengan bijak. Jangan
sampai menyesal belakangan.
Jadikanlah Jiwa dan Amal menjadi istri
terbaik kita, Insya Allah ia akan menjadi
Istri kita yang setia.
Label: |
0 Responses

Posting Komentar