Ir. Sudiyono
Ibuku adalah pribadi anggun ramah dan penuh Kasih sayang, dia adalah wanita yang taat beragama dan Memegang teguh prinsip hidupnya. Pribadi yang menyenangkan dan wanita yang penuh senyum.

Kisah hidupnya dimulai jam 2 pagi saat dia terbangun, dia selalu melaksanakan sholat tahajud dan mendoakan semua keluarga dan anak-anaknya, panjang sekali doanya, biasanya selesai jam 3 pagi. Setelah selesai berdoa dia menyiapkan barang dagangan yang akan dijualnya dalam dua tas plastik yang selalu dibawanya ketika bekerja, biasanya isinya adalah 1 botoi aqua 1 liter teh manis, dan alat-alat yang dapat membantunya bekerja seperti buku dan pulpen juga. Jam 4 pagi dia sudah berangkat diatas sepeda kumbangnya mengayuh sepeda kejalan raya yang 1 kilo meter jauhnya. Dan dia menitipkan sepeda kepada kenalannya yang sudah menjadi langganannya selama bertahun-tahun.

Dia adalah wanita yang jarang bicara, dia adalah wanita yang lebih suka mendengarkan kawannya bicara, sering temennya berceloteh yu kok jarang bicara, sambil tersenyum dia kan yayuk lagi bicara kalau aku bicara jadi bentrok dia pun dan kawannyapun tersenyum. Walaupun dia jarang bicara tapi kehadirannya selalu membuat senang orang disekitarnya.

Dia adalah wanita yang lincah dan dinamis sigap dalam melakukan banyak hal. Kata-katanya santun dan tidak pernah membuat sakit hati orang di sekitarnya. Dan dia adalah wanita yang pantang menyerah, dalam setiap usaha yang dijalaninya. Jujur dan sabar dalam menghadapi orang disekelilingnya. Dia tidak pernah mengeluh dengan setiap luka yang dideritanya.

Dengan sepeda kumbang tuanya, dia mengayuh sepedanya tampa kenal lelah demi membantu ekonomi keluarganya. Dan tampa segan membantu semua handai tolannya agar dapat mencari nafkah. Kedatangannya selalu ditunggu baik oleh anaknya, keluarganya, pelanggannya maupun teman-temannya. Karena kedatangannya membawa ceria disekitarnya. Dia tidak pernah menampakan kemarahan baik dalam ucapan maupun tingkah lakunya. Walau ketika banyak teman usahanya tidak dapat membayar hutang mereka kepadanya. Dan dia selalu tersenyum, mungkin mereka dalam kesulitan kata dia. Kalau menurutku sekarang dia adalah wanita yang selalu berfikir positip dalam setiap kejadian yang menimpa hidupnya.

Dia adalah pribadi yang kuat dalam hitungannya karna tampa kalkulator dia bisa sangat cepat menghitung jumlah harga dari setiap barang yang di beli pelanggannya. Dia selalu mencatat semua transaksi yang dilakukannya dalam buku hariannya yang tidak tebal. Dan hampir tidak pernah salah.

Setiap waktu sholat Dhuhur datang dia menutup barang daganyannya dengan selembar plastik lusuh dan menitipkan jualannya untuk minta dijaga oleh teman dagang disebelahnya. Dia adalah wanita yang taat beribadah. Setelah selesai sholat dhuhur dia mulai membereskan dagangannya kedalam goni dan menyusunnya dengan rapih dan mengikatnya dengan tali. Kemudian dia menyuruh kuli untuk membawa barang dagangannya untuk dititipkan di tempat penitipan barang, untuk di angkut besok paginya kepasar yang lain. Setelah mengunci tempat penitipan barang, diapun membeli makanan dan kue untuk anak-anaknya yang menunggunya dirumah. Dia tersenyum membanyangkan rasa senang anaknya, ketika memakan semua yang dibelinya.

Setelah makan dan minum es dan membayar kuli diapun menyetop elep yang selalu mengantarkanya setiap hari pulang dan pergi. Dengan uang yang disiapkannya dia naik dan membayar elep. Dia dengan kelelahan yang dirasakannya bersandar dan mendengarkan obrolan teman-teman disampingnya.

Tampa terasa siang itu panas sangat menyengat. Dengan kaki yang terluka dia tetap tersenyum dan tidak pernah mengeluhkan hidupnya. Sampailah dia dirumah disambut senyum anak-anaknya yang menanti dengan bahagia. Sang ibu pun mengeluarkan makanan yang dibelinya. Anak-anaknya berebut dengan gembira, dia bahagia melihat senyum anak-anaknya. Sambil melepas lelah diapun bercengkrama dengan seluruh keluarganya. Saudara dan anak tetanggapun datang bertamu, untuk nonton tvri tv satu-satunya saat itu. Diapun tersenyum menyambut mereka. Hampir tiap hari rumah sang ibu didatangi semua tetangga dan kerabatnya. Karna sang ibu adalah harapan bagi semua orang. Suka membantu, ramah dan dermawan. Siapakah dia. Dialah Masiri Binti Abas ibuku.

Setiap hari hidupnya, menebarkan kebahagian untuk semua. Hampir tiap acara mushola didesa dialah yang menggerakan semua untuk menyediakan konsumsinya. Tampa kehadirannya semua sangat berbeda.
Ir. Sudiyono

Kenapa Keluarga Miskin Di Indonesia, Semakin Terpuruk


Dalam real di lapangan hampir 50% penduduk Indonesia miskin. Angka ini sangat mengejutkan ketika saya baca statistik ini. Kenapa keluarga miskin sangat banyak, hal inilah yang harus ditelaah sangat dalam.

Susahnya keluarga miskin untuk merubah jenjang kehidupan, dilandasi beberapa sebab :

Faktor Keluarga
Dalam keluarga miskin, percekcokan antar individu sangat keras. Dalam beberapa hal yang punya kehidupan ekonomi lebih baik, enggan dan cenderung mempersulit kehidupan ekonomi individu yang lain. Individu yang mau sukses dari keluarga miskin, menghadapi masalah yang berat. Hal ini disebabkan faktor finansial tidak mendukung. Misal untuk ongkos bensinpun dia harus memikirkannya sendiri, karena anggota keluarga yang lain, enggan mengeluarkan uang, padahal misal uang itu dikasih untuk bersama. Dia tidak akan mendapat bantuan dan terpaksa hutang ketemen-temennya untuk ongkos yang dibutuhkan, sehingga ketika dia suksespun akhirnya keluarga baginya sudah tidak ada. Itu jika dilihat dari satu sisi. Disisi yang lain faktor mental, di keluarga miskin, ada kecenderungan saling menjelekan antar anggota keluarga, menimbulkan perasaan membenci yang dalam, dan susah dihilangkan.

Jika anda keluarga miskin untuk sukses ada beberapa langkah untuk mengatasi hal ini :

Diam dan lakukan usaha untuk sukses dengan keyakinan yang penuh.
Pembicaraan kadang lebih banyak menimbulkan rasa sakit hati, disarankan diam dan mengurangi percakapan yang tidak perlu. Komunikasi sebaiknya dilakukan untuk hal yang urgen saja. Hindarkan membahas anggota keluarga yang lain, karena akan cenderung membicarakan kejelekan saudara anda di depan saudara atau tetangga, hal ini kalau diketahui oleh, saudara anda akan meningkatkan permusuhan.

Faktor Mental
Keluarga miskin umumnya lebih sering meminta, tetapi kemauan untuk berusaha hampir nol sama sekali, hal ini disebabkan perasaan malu dan kurang percaya diri. Hal ini disebabkan penyakit mental mengeluh, yang mampir membudaya dikalangan keluarga miskin. Karena kebiasaan yang dilakukan terus menerus akhirnya jadi pembenaran dan bukti bahwa mereka tidak dapat berhasil. Alasan paling mendasar dari penyakit ini dapat dikategorikan menjadi empat hal :

Alasan kesehatan
Saya tidak sehat, pusing, sakit, muntahan dan sebagainya, kalau anda mau sukses sukuri kesehatan anda, dan di dunia ini, mana ada yang sempurna, tanamkan dalam perasaan dan hati anda saya sehat, hari ini baik dan ulang setiap hari dan setiap saat agar anda lepas dari penyakit ini dan dapat maju.

Alasan Kecerdasan
Saya tidak pintar, saya bodoh, saya tidak mampu, saya ngak ngerti. Inilah alasan yang sering diketemukan dalam keluarga miskin. Sebenarnya kalau anda tahu sepintar apapun seseorang dia hanya baru memakai cuma 7 % dari kemampuan sebenarnya. Sebenarnya kemampuan anda tidak terbatas, tergantung kemampuan anda untuk menggosoknya. Ingat satu posisi tangan yang tepat dapat mengalahkan dua tangan yang berposisi salah.

Alasan Usia
Tapi saya sudah tua, saya terlalu muda. Ini hal yang saya temui di kelurga miskin. Tapi kalau kita melihat keseharian kehidupan mereka hampir 60 % membuang waktunya, untuk ngobrol yang tidak penting, untuk becanda dan lain sebagainya. Tapi kalau kita sadari dengan waktu prodoktif seseorang maka hampir tiap orang masih memiliki waktu yang panjang untuk mencapai cita-citanya. Misal anda berusia 46 tahun apakah anda masih punya waktu ?

Mari kita hitung waktu produktif manusia adalah 65 tahun. Jadi 65 - 46 = 19 tahun itu bukan waktu yang sebentar anda, masih memiliki waktu 19 tahun untuk mencapai mimpi anda.

Alasan Takdir
Emang sudah nasib saya kali mas miskin, nasib saya memang begini. Adalah alasan kenapa keluarga miskin mengalami kemunduran. Dalam dunia ini sebenarnya berlaku sebab dan akibat. Jadi keberhasilan dan kegagalan seseorang terjadi akibat usaha dan perencanaan dirinya sendiri. Jadi dapat dianalokan begini. Terjadinya banjir disebabkan penggundulan hutan. Jadi semua bencana di negara kita ya akibat ulah kita sendiri.

Faktor Hubungan Manusia
Dalam keluarga miskin umumnya, saling menjatuhkan dan diprovokasi akibat tekanan jiwa yang terus menerus, akhirnya meledak dan menjadi emosi. Kondisi keluarga yang tidak nyaman, tekanan kebutuhan membuat keluarga miskin buta oleh pikirannya sendiri. Sehingga tidak dapat menemukan tangga untuk naik keatas. Padahal kalau kita sadari disekitar kita banyak alat untuk membuat kita sukses, tapi kita tidak dapat meraihnya karena kebencian.

Faktor Pola Pikir
Dalam keluarga miskin hampir ditemukan setiap hal untuk membuat semangat kita down. Misal ketika kita mau usaha, lingkungan disekitar kita akan mengatakan kamu pasti akan gagal, butuh modal besar untuk memulai usahamu, dan segudang bukti lain yang dapat menjatuhkan mental anda. Jadi saran saya sumpal telinga anda dan tetaplah berusaha sesuai yang anda yakini. Sampai jumpa lagi dan sumbang pemasukan kesana dengan menjadi referal saya dengan mengklik iklan yang ada di web ini ,......sampai jumpa lagi.