Ir. Sudiyono

Kenapa Keluarga Miskin Di Indonesia, Semakin Terpuruk


Dalam real di lapangan hampir 50% penduduk Indonesia miskin. Angka ini sangat mengejutkan ketika saya baca statistik ini. Kenapa keluarga miskin sangat banyak, hal inilah yang harus ditelaah sangat dalam.

Susahnya keluarga miskin untuk merubah jenjang kehidupan, dilandasi beberapa sebab :

Faktor Keluarga
Dalam keluarga miskin, percekcokan antar individu sangat keras. Dalam beberapa hal yang punya kehidupan ekonomi lebih baik, enggan dan cenderung mempersulit kehidupan ekonomi individu yang lain. Individu yang mau sukses dari keluarga miskin, menghadapi masalah yang berat. Hal ini disebabkan faktor finansial tidak mendukung. Misal untuk ongkos bensinpun dia harus memikirkannya sendiri, karena anggota keluarga yang lain, enggan mengeluarkan uang, padahal misal uang itu dikasih untuk bersama. Dia tidak akan mendapat bantuan dan terpaksa hutang ketemen-temennya untuk ongkos yang dibutuhkan, sehingga ketika dia suksespun akhirnya keluarga baginya sudah tidak ada. Itu jika dilihat dari satu sisi. Disisi yang lain faktor mental, di keluarga miskin, ada kecenderungan saling menjelekan antar anggota keluarga, menimbulkan perasaan membenci yang dalam, dan susah dihilangkan.

Jika anda keluarga miskin untuk sukses ada beberapa langkah untuk mengatasi hal ini :

Diam dan lakukan usaha untuk sukses dengan keyakinan yang penuh.
Pembicaraan kadang lebih banyak menimbulkan rasa sakit hati, disarankan diam dan mengurangi percakapan yang tidak perlu. Komunikasi sebaiknya dilakukan untuk hal yang urgen saja. Hindarkan membahas anggota keluarga yang lain, karena akan cenderung membicarakan kejelekan saudara anda di depan saudara atau tetangga, hal ini kalau diketahui oleh, saudara anda akan meningkatkan permusuhan.

Faktor Mental
Keluarga miskin umumnya lebih sering meminta, tetapi kemauan untuk berusaha hampir nol sama sekali, hal ini disebabkan perasaan malu dan kurang percaya diri. Hal ini disebabkan penyakit mental mengeluh, yang mampir membudaya dikalangan keluarga miskin. Karena kebiasaan yang dilakukan terus menerus akhirnya jadi pembenaran dan bukti bahwa mereka tidak dapat berhasil. Alasan paling mendasar dari penyakit ini dapat dikategorikan menjadi empat hal :

Alasan kesehatan
Saya tidak sehat, pusing, sakit, muntahan dan sebagainya, kalau anda mau sukses sukuri kesehatan anda, dan di dunia ini, mana ada yang sempurna, tanamkan dalam perasaan dan hati anda saya sehat, hari ini baik dan ulang setiap hari dan setiap saat agar anda lepas dari penyakit ini dan dapat maju.

Alasan Kecerdasan
Saya tidak pintar, saya bodoh, saya tidak mampu, saya ngak ngerti. Inilah alasan yang sering diketemukan dalam keluarga miskin. Sebenarnya kalau anda tahu sepintar apapun seseorang dia hanya baru memakai cuma 7 % dari kemampuan sebenarnya. Sebenarnya kemampuan anda tidak terbatas, tergantung kemampuan anda untuk menggosoknya. Ingat satu posisi tangan yang tepat dapat mengalahkan dua tangan yang berposisi salah.

Alasan Usia
Tapi saya sudah tua, saya terlalu muda. Ini hal yang saya temui di kelurga miskin. Tapi kalau kita melihat keseharian kehidupan mereka hampir 60 % membuang waktunya, untuk ngobrol yang tidak penting, untuk becanda dan lain sebagainya. Tapi kalau kita sadari dengan waktu prodoktif seseorang maka hampir tiap orang masih memiliki waktu yang panjang untuk mencapai cita-citanya. Misal anda berusia 46 tahun apakah anda masih punya waktu ?

Mari kita hitung waktu produktif manusia adalah 65 tahun. Jadi 65 - 46 = 19 tahun itu bukan waktu yang sebentar anda, masih memiliki waktu 19 tahun untuk mencapai mimpi anda.

Alasan Takdir
Emang sudah nasib saya kali mas miskin, nasib saya memang begini. Adalah alasan kenapa keluarga miskin mengalami kemunduran. Dalam dunia ini sebenarnya berlaku sebab dan akibat. Jadi keberhasilan dan kegagalan seseorang terjadi akibat usaha dan perencanaan dirinya sendiri. Jadi dapat dianalokan begini. Terjadinya banjir disebabkan penggundulan hutan. Jadi semua bencana di negara kita ya akibat ulah kita sendiri.

Faktor Hubungan Manusia
Dalam keluarga miskin umumnya, saling menjatuhkan dan diprovokasi akibat tekanan jiwa yang terus menerus, akhirnya meledak dan menjadi emosi. Kondisi keluarga yang tidak nyaman, tekanan kebutuhan membuat keluarga miskin buta oleh pikirannya sendiri. Sehingga tidak dapat menemukan tangga untuk naik keatas. Padahal kalau kita sadari disekitar kita banyak alat untuk membuat kita sukses, tapi kita tidak dapat meraihnya karena kebencian.

Faktor Pola Pikir
Dalam keluarga miskin hampir ditemukan setiap hal untuk membuat semangat kita down. Misal ketika kita mau usaha, lingkungan disekitar kita akan mengatakan kamu pasti akan gagal, butuh modal besar untuk memulai usahamu, dan segudang bukti lain yang dapat menjatuhkan mental anda. Jadi saran saya sumpal telinga anda dan tetaplah berusaha sesuai yang anda yakini. Sampai jumpa lagi dan sumbang pemasukan kesana dengan menjadi referal saya dengan mengklik iklan yang ada di web ini ,......sampai jumpa lagi.
0 Responses

Posting Komentar